PERAN PENGAWAS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU DALAM MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PEMBELAJARAN PADA SD NEGERI 4 SIMEULUE TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh
Rosmiati.M, S. Pd, SD ***)
Pengawas SD Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue
ABSTRAK. Pengawas pendidikan memiliki peran dalam memberikan bantuan dan layanan kepada guru untuk meningkatkan proses pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengembangan teori-teori baru dalam menggunakan teknologi Informasi bagi guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran melalui peran pengawas SD Negeri 4 Simeulue Timur Subjek penelitian adalah Guru-guru SD Negeri 4 Simeulue Timur sebnyak 30 orang guru. Prosedur Penelitian adalah melakukan siklus penelitian plan, action, observation dan refleksi. Hasil penelitian Siklus I pertemuan ke 1 nilai ketuntasan guru-guru SD 4 Simeulue Timur belum mencapai memiliki pengetahuan dalam menggunakan teknologi sehingga nilai pengetahuan tentang internet, keterampilan menggunakan labtop, keterampilan tentang word, keterampilan tentang exel, keterampilan dan pengetahuan tentang power poin memiliki nilai ketuntasan 26,66%. Pertemuan ke 2 nilai ketuntasan dari 30 oarang guru dalam menggunakan teknologi informasi sebanyak 15 orang guru persen pencapaian secara klasikal 50%. Siklus II pertemuan ke 1 nilai kemampuan guru-guru dalam menggunakan internet dan labtop sebagai sarana peningkatan proses pembelajaran menunjukkan nilai 66,6%. Pertemuan ke 2 nilai ketuntasan memahami teknologi informasi sebagai sarana dalam peningkatan proses pembelajaran bagi guru-guru dapat dinyatakan tuntas secara klasikal. Hasil tindakan telah mencapai 85,3%
Kata Kunci: Peran Pengawas dan Keterampilan Guru
Pendahuluan
Meningkatkan kemampuan guru perlu pemberdayaan membutuhkan peran pengawas sekolah sebagai konsultan dalam peningkatan kemampuan guru untuk penulisan karya ilmiah. Sahertian (2008: 8-10), menyatakan bahwa “supervisi pendidikan bukan lagi inspeksi dari orang yang serba tahu (supervisior/pengawas) kepada orang yang belum tahu ( inferior), akan tetapi supervisi adalah bentuk pembinaan untuk memberikan bantuan kepada guru dalam mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik”. Berdasarkan pernyataan di atas bahwa guru memegang peranan yang sangat penting dalam pengelolaan proses pembelajaran Hal ini disebabkan guru yang mampu menjalin komunikasi edukatif dengan para siswa guna menggerakkan untuk belajar lebih kreatif dan inovatif. Oleh karena itu guru dituntut menguasai kemampuandibidang teknologi informasi.
Tenaga pendidik pada tingkat sekolah dasar belum banyak mengetahui teknologi informasi kadangkalah sangat tidak dapat menggunakan komputer, infokus kemudian menggunakan word power poin sehingga unsur teknolgi belum tersentuh dalam proses pebelajaram. Permasalahan yang dihadapi guru yaitu kurang mampu menggunakan ICT pada dasarnya sekolah telah memiliki layanan internet, permasalahan lainya guru tidak memiliki labtop sebagai sarana pembelajaran.
Usaha peningkatan profesioanl guru penulis menemui beberapa hambatan dalam proses penggunaan ICT kemudian guru-guru belum dapat mengoperasikan labtop sehingga kurang memiliki media pembalajaran. Untuk mengatasi hambatan ini seharusnya Pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat dilaksanakan di sekolah sebagai usaha pemberdayaan. Selain hambatan guru-guru dalam menggunakan teknologi informasi penulis juga menemukan kendala bagi guru-guru yaitu kemampuan menggunakan komputer kemudian tidak mampu melakukan persiapan media pembelajaran dengan menggunakan komputer. Kendala lainya penyedian komputer atau labtop belum dapat disanggupi oleh guru keadaan ini adalah menunjukkan suatu kesiapan guru-guru dalam menggunakan teknologi informasi.
Melakukan tindakan sekolah sebagai solusi untuk memanfaatkan memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran/ bimbingan. Pada bagian lain penulis memberikan bantuan tentang strategi mengangkat permasalahan ingin di teliti, menata teknik mengajar proses pembelajaran dan membantu memecahkan masalah yang di hadapi guru, seperti menyusun rencana program pembelajaran, metode mengajar, model pembelajaran juga termasuk pendekatan dalam proses pembelajaran. Mulayasa, E. (2005). menyatakan bahwa: “dalam proses pembelajaran berlangsung guru menemukan banyak masalah, baik masalah yang bersifat pengelolaan kelas maupun yang berbentuk instruksional. Miskipun banyak masalah, ada kalanya guru tidak sadar jika mempunyai masalah. Kepengawasan memberikan bantuan pengetahuan dalam memanfaatkan internet sekolah pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu memberikan bantuan kepada guru, penelitian ini juga memfokuskan pembinaan kepada guru yaitu cara mengungkapkan gambaran tentang penelitian tindakan kelas. Sedangkan tujuan penelitian tindakan kelas bagi guru yaitu keinginan penelitian melalui tindakan interverensi dimana hasilnya mampu menumbuhkan perubahan yang mengarah pada perbaikan pembelajaran memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran bimbingan tiap bidang pengembangan.
Post a Comment
Post a Comment