MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN GURU MELALUI
PENERAPAN SUPERVISI KLINIS PADA TAMAN KANAK
KANAK BINAAN DALAM LINGKUP DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN SIMEULUE
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh:
Nurjaya, S.Pd.I ***)
Pengawas sekolah taman kanak-kanak dinas pendidikan kabuapetn Simeulue
ABSTRAK. Melalui penerapan supervisi klinis proses pembelajaran dapat lebih efektif dalam meningkatkan nilai belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan teori-teori baru tentang penerapan supervisi klinis dalam peningkatan proses pembelajaran guru-guru Taman kanak-kanak. Subjek penelitian Guru-guru Taman kanak-kanak Binaan Dalam Lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue. Prosedur penelitian adalah melakukan plan, action, observasi, refleksi.Hasil penlitian siklus I peningkatan supervisi akademik lebih memberikan peluang kepada guru dapat mengembangkan berbagai kompetensi dan teknik pembelajaran yang efektif serta dapat mengetahui fungsi supervisi yang bertujuan dapat meningkatkan kinerja guru dengan hasil siklus II pertemuan 1 mencapai 84 dengan nilai rata-rata 2.1. hasil persen ketuntasan secara klasikal mencapai 67,5% secara klasikal pertemuan 2 adalah 82,5% dan jumlah nilai keseluruhan mencapai 99 dengan rata-rata nilai 2,45
Kata Kunci: Supervisi Klinis dan Proses pembelajaran
Pendahuluan
Pencapaian proses pembelajaran tersebut bagi guru-guru harus memiliki pendalaman kompetensi meliputi kopentensi akademik, sosial, profesional dan pedagogik. Keempat kopetensi ini meliputi unsur utama terhadap tugas atau disebut dengan kinerja guru. Peningkatan kinerja guru selain adanya melaksanakan pendidikan dan pelatihan maka ada bantuan dan layanan lainya berupa supervisi pendidikan yang dapat meningkatkan profesional tenaga pendidik. Upaya peningkatan kinerja guru perlu strategi dalam bidang supervisi klinis yaitu mengembangkan kemampuan akademik, profesional dan pedagogik guru sehingga dapat melaksanakan tugas sebagai pendidik. Purwanto (2008: 156), menyatakan bahwa “supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan melalui siklus yang sistematis tahap perencanaan , pengamatan dan analisis intelektualyang intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi yang rasional”. Pernyataan tersebut bahwa peningkatan kinerja guru dalam melaksnakan tugas mengajar di sekolah perlu bimbingan atau bantuan dari pengawas berupa penggunaan strategi pebelajaran, teknik pembelajaran dan dapat mengembankan potensi anak didik baik dalam mempelajari mata pelajaran dan rumpun mata pelajaran.
Peningkatan kinerja guru juga peneliti mengembangkan kemampuan akademik berdasarkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Dikembangkan secara utuh sebagai mana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun (2007), menetapkan bahwa: ”(1) kompetensi pedagogik, (2) kepribadian, (3) sosial, dan (4) profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru”. Berdasarkan penetapan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional di atas maka, kinerja guru sangat perlu dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Peran pengawas pendidikan suatu jabatan fungsional mengoptimalisasikan kinerja guru mempunyai tugas, fungsi, dan peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Berdasarkan pernyataan di atas maka, peneliti menemukan kendala bagi guru yaitu keterampilan dalam menyusun perangkat pembelajaran dimana guru banyak tidak memahami dan mengerti tentang fungsi perangkat pembelajaran. Guru juga belum memahami tentang penggunaan media pembelajaran. Tenaga pendidik yang profesional seyogyanya mampu berpartisipasi dalam pembangunan visi pendidikan Nasional untuk mewujudkan insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian. Upaya peningkatan kinerja guru perlu strategi dalam bidang supervisi akademik yaitu mengembangkan kemampuan akademik sehingga dapat menyelesaikan hambatan dan kendala guru dalam mengampu tugas sebagai pendidik. Kendala yang peneliti temukan dalam penelitian ini adalah guru sulit menggunakan media pembelajaran, termasuk penggunaan komputer sehingga guru merasa terbelenggu untuk berkreasi dalam menemukan permasalahan yang harus diselesaikan, baik secara kelompok maupun perorangan.
Hambatan tentang melatih guru untuk disiplin dan bertanggungjawab terhadap beban yang di emban oleh seoarang guru. Selama peneliti mengamati kinerja guru pada awalnya guru sangat minim dalam menguasai strategi pembelajaran dan tidak memiliki kemampuan untuk mendesain pembelajaran, hanya guru mampu meberikan pelajaran dengan metode catat pelajaran sampai selesai kepada siswa, tanpa memberikan umpan balik dalam proses pembelajaran keadaan fokus penelitian ini telah menjadikan suatu upaya peneliti melakukan kunjungan kelas secara akademik kepada guru. Beberapa tantangan dalam proses pembelajaran diantaranya: (1) kurangnya komunikasi antara pihak pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru dalam hal proses pembelajaran (2) guru masih ragu-ragu untuk mengembangkan profesional kerja dalam proses belajar mengajar, (3) kurang optimalnya pelaksanaan supervisi akademik dalam hal binaan penilaian kinerja guru. Pengembangan kinerja guru melalui supervisi akademik memberikan bantuan secara menyeluruh dalam bidang akademik yang dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional. Usaha tersebut banyak kendala yang peneliti temukan dimana guru kurang kreatif dalam menemukan model pembelajaran. Merancang perangkat pembelajaran guru dalam lingkungan penelitian ini masih enggan dalam berupaya menjadi lebih kereatif. Tantangan yang dijumpai dalam penelitian tindakan sekolah ini masih banyak guru yang belum mengetahui dan memahami penilaian kinerja guru (PKG) dan juga pengembangan keprofesional berkelanjutan (PKB).
Untuk mengungkap harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu. Peneliti membangun solusi ini di tengah-tengah guru untuk menemukan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam kelas, dan membantu mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran. Pengembangan karir guru sebagai tenaga profesional. Pengawas sekolah dalam hal ini pelaksana supervisi akademik memiliki posisi dan peran strategis dalam upaya peningkatan penilaian kinerja guru. Posisi srategis yang dimiliki pengawas sekolah karena sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang kepengawasan akademik dan manajerial pada sejumlah sekolah.
Melalui supervisi klinis dilakukan untuk memenuhi target pencapaian peningkatan kinerja guru dan mengoptimalkan pembelajaran yang kondusif sehingga proses belajar mengajar dapat meningkatkan kelulusan siswa sehingga mencapai 90%. Dengan demikian, peneliti sebagai pengawas berusaha untuk memberi bimbingan berkelanjutan pada guru dalam meningkatkan kinerja guru melalui pengembangan supervisi klinis sesuai dengan stand standar proses pendidikan Hasil tinjauan awal terhadap kinerja dan keterampilan guru yang memiliki tingkat kinerja yang baik, maka, peneliti akan berupaya memunculkan kesadaran guru melalui supervisi seacara akademik yang berkelanjutan. Usaha peneliti menyusun perencanaan pengembangan kinerja guru dengan perantara kebijakan kepala sekolah secara optimal agar peningkatan kinerja guru menjadi 75% secara klasikal.
Post a Comment
Post a Comment