-->

Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

Kondisi Dari Belajar Dan Pendekatan Pengajaran Orang Dewasa

Kondisi Dari Belajar Dan Pendekatan Pengajaran Orang Dewasa
Kondisi dari belajar dan pendekatan pengajaran orang dewasa sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran orang dewasa. Itu semua dikarenakan jika kondisi dan pendekatan yang dilakukan oleh tutor/ pengajar sesuai, maka akan mempermudah terhadap rancangan, proses serta evaluasi yang dilaksanakan dalam pembelajaran. Sehingga jika seluruh rangkaian dilaksanakan secara baik dan sesuai dengan kebutuhan, maka diharapkan proses pembelajaran bisa berhasil sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai
Dalam pelaksanaan ini yang berperan penting adalah seorang tutor, yang mana tutor harus paham dan mengerti akan situasi dan kondisi yang terjadi. Sehingga pengajaran yang diberikan itu sesuai kebutuhan baik menggunakan pengajaran secara Didaktik, Socrates maupun Fasilitatif. Semua pendekatan itu diperlukan karena orang dewasa mempunyai sifat dasar berupa karakteristik dalam melakukan kegiatan belajar, seperti yang diutarakan (Anisah Basieman, 2011) yakni bahwa orang dewasa mempunyai kepribadian, gaya belajar dan perbedaan individual diantara warga belajar, seperti usia, pengalaman hidup, motivasi dan persepsi diri serta pergaulan dengan masyarakat di tempat kegiatan belajar berlangsung dan cara merencanakan, menyelenggarakan bahkan menilai kegiatan belajar.
Seperti contoh ketika kondisi pembelajaran orang dewasa yang menyatakan bahwa belajar adalah kebutuhan dasar manusia, maka pendekaatan untuk pengajarannya yaitu dengan pemahaman bahwa mengajar tidak penting untuk belajar tetapi lebih pada memfasilitasi pembelajaran. Selain itu ketika kondisi pembelajaran orang dewasa belajar baik bila diri tidak berada di bawah ancaman, pendekatannya yaitu guru perlu menciptakan etos yang dewasa, tidak merasa terancam atau dihambat, ini terutama berlaku pada awal dari setiap kursus.
Namun berdasarkan contoh yang diutarakan dapat dilihat bahwa pendekatan pengajaran yang telah disarankan tidak benar-benar menentukan metode pengajaran tertentu, tapi hanya perspektif yang harus diadopsi.
Sehingga apapun kondisi pembelajaran orang dewasa maka pendekatan untuk pengajarannya pun harus disesuaikan, agar pembelajaran yang terjadi memberikan pengaruh terhadap kehidupan dan peningkatan pendidikan serta wawasan orang dewasa.

Proses Mengajar Orang Dewasa
Proses mengajar yang sesuai dengan orang dewasa memang berbeda dengan proses mengajar anak-anak. Pendiddikan orang dewasa cenderung menekankan pelajar dan banyak pengetahuan daripada guru dan pengajaran. Pendidikan orang dewasa cenderung menganggap guru sebagai tambahan untuk belajar.
Pengajaran Didaktik, yaitu pengajaran  secara tradisional dianggap sebagai proses pembuatan pilihan pengetahuan, keterampilan dll dari lingkungan budaya.pendekatan didaktis didorong untuk menganalisis apa yang dikirimkan kepeda peserta didik oleh tutor/pengajar.
Pengajaran socrates, yaitu metode menggabungkan pertanyaan kedalam proses pengajaran dan pembelajaran, tutor mengarahkan urutan logis dari pertanyaan di pembelajaran, sehingga memungkinkan mereka untuk merespon dan mengekspresikan pengetahuan yang mereka miliki.
Pengajaran fasilitatif, guru orang dewasa mungkin tidak selalu ingin memperkerjakan berpusat pada teknik guru dalam kinerja perannya tetapi ia mungkin ingin lebih berpusat pada siswa.
Sebuah siklus pengajaran sebuah pembelajaran fasilitatif adalah sebagai berikut:

Berdasarkan siklus yang ada menjelaskan bahwa fasilitator adalah orang yang membantu dalam pembelajaran siswa, bahkan sampai menciptakan lingkungan dimana pembelajaran mungkin terjadi. Tapi pada siklus ini terdapat bagian bahwa  guru memiliki peran dalam tahap awal pengajaran, karena guru tidak dapat membuat setiap individu belajar, sehinggga pembelajaran bersifat otonom, guru hanya memainkan bagian kecil dalam tahap akhir.
Sehingga jelas proses mengajar yang sesuai dengan  orang dewasa adalah peroses pengajaran fasilitatif. Karena dalam pembelajaran ini terjadi suatu metode yang berpusat pada peserta didik, sehingga mereka mempunyai kebebasan dalam menentukan proses pembelajaran yang berlangsung.

Metode Pengajaran Orang Dewasa
Ada beberapa metode yang diterapkan dalam pengajaran. Metode yang berpusat pada tutor/guru, cenderung lebih otoriter dan kurang adanya kebebasan bagi peserta didik. Ada enam cara pengajaran dalam metode yang berpusat pada tutor/guru, yaitu demonstrasi, diskusi dipandu, diskusi terkontrol, ceramah-diskusi, cerama-bicara-pidato dan tutorial. Semua cara pengajaran ini membutuhkan pemahaman tutor, sehingga ketika tutor mengalami suatu kesalahan maka akan berdampak terhadap semua aspek, baik peserta didik maupun bahan ajarnya.
Metode yang berpusat pada peserta didik, lebih cenderung memberikan kebebasan terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Metode ini menunjukan seluruh diskusi ada ditangan peserta didik. Cara pengajaran pada metode ini yaitu diskusi, debat, wawancara, mendengarkan dan mengamati kasus. Pada metode ini peserta didik cenderung lebih demokratis dalam proses pembelajarannya, baik itu mengenai aspek tempat, sumber belajar sampai evaluasi yang didipatkan. Pada metode ini tutor/pengajar harus memahami secara keseluruhan peserta didik, baik itu mengenai minat dan bakatnya, lingkungan dll. Karena setiap individu mempunyai keunikan yang berbeda, maka dalam menentukan teknik pengajarannya pun berbeda pula. Tutor/pengajar mempunyai tugas lebih dalam hal ini. Setelah tutor/pengajar dapat memahami satu persatu peserta didiknya maka tutor pun dapat dengan mudah menentukan metode apa yang tepat diterapkan setiap individu.

Metode dengan aspek diskusi kelompok, pada metode ini seorang tutor harus memahami terlebih dahulu bagaimana prosedur pembelajaran secara kelompok, sehingga ketika diterapkan kepada peserta didik bisa tepat. Karena pembelajaran secara kelompok itu mempunyai banyak kelemahan, seperti jika kelompok tidak memahami satu sama lain maka pengajatran tidak akan berhasil. Sehingga tugas tutor harus memastikan bahwa ia memahami teknik diskusi dan menyadari dinamika kelompok. Agar peserta didik mampu mempersiapkan diri untuk memainkan peran yang mereka mainkan serta alasan mengapa mereka berlaku peran dalam kelompok itu. Pada metode ini teknik wawancara merupakan cara untuk mengetahui masalah, selain itu ada teknik mendengarkan dan mengamati, teknik panel, teknik proyek dan studi kasus, bermain peran, simulasi dan game, role play serta lokakarya.
Maka apabila teknik yang telah disebutkan dipahami dan mengerti dengan baik maka metode kelompok ini akan berjalan dengan baik.
Sehingga metode yang sesuai dengan pengajaran orang dewasa yaitu metode dengan berpusat pada siswa, baik itu penerapan secaranya diskusi kelompok maupun pendekatan secara individu. Yang terpenting harus paham terhadap teknik dan kebutuhan siswa.

Faktor Pendukung Proses Pengajaran Orang Dewasa 
Dalam suatu pembelajaran ada beberapa faktor yang mendukung, baik itu faktor internal yang bersumber dari dalam diri peserta didik, maupun faktor eksternal yaitu segala faktor yang bersumber dari luar diri perserta didik.  (Anisah Basieman, 2011) menjelaskan tentang faktor yang mendukung terhadap proses pengajaran orang dewasa yaitu faktor fisiologis berupa pendengaran, penglihatan, faktor psikologis berupa kecerdasan, motivasi, perhatian, berfikir, ingatan, belajar lanjut, dan reviu, faktor lingkungan belajar berupa lingkungan dalam kampus/luar kampus, sistem pengajian berupa kurikulum, bahan belajar, dan metode penyajian.
Tapi pada buku terjemahan ada faktor yang mendukung terhadap proses pengajaran yaitu ajaran AIDS, yaitu ajaran yang ada akibat perkembangan teknologi yang semakin canggih. Ajaran AIDS itu sendiri berupa audio, audio visual, visual, belajar aids. Sehingga dengan adanya ajaran AIDS tersebut dapat mempermudah dan mendukung terhadap proses pengajaran orang dewasa. Tapi dalam penggunaan ajaran AIDS ini seorang tutor/pengajar serta peserta didik terlebih dahulu harus tahu dan paham akan kebutuhan belajar mereka. Dan setelah itu diharapkan faktor internal dan eksternal memberikan pengaruh yang positif bagi pembelajar.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter