-->

Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

Perkembangan Anak Usia 6 Tahun, Apakah Si Kecil Sudah Sesuai?


Oleh Annisa Hapsari
Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Damar Upahita - Dokter Umum
Perkembangan Anak Usia 6 Tahun, Apakah Si Kecil Sudah Sesuai?
Tahap perkembangan anak usia 6 tahun tentu menjadi salah satu bagian penting dalam hidupnya. Pada usia ini, anak Anda mulai belajar mengenal dunia di sekitarnya. Agar anak tumbuh dengan optimal, orangtua perlu berhati-hati dan dapat mendampingi anak. Lalu, tahapan perkembangan apa saja yang akan dilalui anak usia 6 tahun? Simak penjelasannya berikut ini.

Perkembangan anak usia 6 tahun dari berbagai aspek
Ada beberapa tahapan perkembangan yang akan dilalui anak saat memasuki usia 6 tahun. Di antaranya adalah perkembangan fisik, kognitif, psikologi, dan perkembangan bahasa.

Perkembangan fisik anak usia 6 tahun
Pada usia 6 tahun, Anda mungkin mulai melihat perubahan fisik pada anak. Balita yang dulu terlihat lucu dan menggemaskan, kini telah memasuki perkembangan fisik anak usia sekolah. Sebenarnya, di antara perkembangan lain, perkembangan fisik anak usia 6 tahun tergolong salah satu yang paling mudah diketahui.
Perkembangan psikologi (emosional dan sosial) anak usia 6 tahun
Pada usia 6 tahun, anak mengalami perkembangan psikologi berupa rasa peka terhadap perasaan, baik perasaannya sendiri maupun perasaan orang lain. Pada tahapan ini, anak mungkin paham bahwa ia tidak boleh menyakiti perasaan orang lain. Selain itu, perkembangan lain yang mulai dirasakan oleh anak usia 6 tahun secara psikologi adalah sebagai berikut:

Menjadi lebih mandiri.
Mulai peduli dengan cara teman-teman memandang dirinya,
Lebih bisa diajak bekerja sama dan mau berbagi,
Anak laki-laki lebih nyaman bermain dengan anak laki-laki, sedangkan anak perempuan lebih suka bermain dengan anak perempuan,
Mulai memahami konsep kerjasama dalam tim, sehingga bisa bermain permainan olahraga yang membutuhkan kekompakan tim,
Mampu mendeskripsikan apa yang terjadi, apa yang dirasakan, dan apa yang dipikirkannya,
Masih memiliki rasa takut hal-hal yang ditakutinya sejak dulu, seperti monster, hantu, atau binatang buas.
Masih mau bermain dengan orangtua, meski sudah mulai mau bermain dengan orang lain seperti guru atau teman di sekolah.
Masih memiliki imajinasi dan fantasi yang kuat.
Sudah bisa memahami lelucon sederhana.

Sebenarnya, pada usia ini, anak rentan terhadap perilaku yang kurang baik, karena masih dalam tahap mencari tahu mana yang salah dan yang benar. Maka itu, sikap-sikap seperti anak berbohong dan mencontek adalah hal yang sangat mungkin dilakukan anak pada usia 6 tahun.
Biasanya, perubahan yang akan dialami anak pada usia ini secara fisik adalah:

Tinggi badan anak umumnya meningkat hingga 5-6 sentimeter (cm).
Berat badan anak umumnya naik 2-3 kilogram (kg).
Rasa peka terhadap citra tubuh mulai terbentuk.
Kemampuan koordinasi antara kedua tangan dan mata mulai meningkat.
Gigi susu anak lepas satu per satu.
Gigi geraham anak mulai tumbuh.
Tidak hanya itu, pada usia 6 tahun, anak juga masih mengalami berbagai perkembangan motorik atau kemampuan fisik. Sebagai contoh, anak sudah mulai bisa berlari dan melompat. Bahkan, anak mulai bisa berjoget sesuai dengan irama musik yang didengarnya.

Saat ini, anak mulai suka bermain di luar rumah. Anak usia 6 tahun juga mulai bisa diajak untuk melakukan aktivitas fisik yang berupa permainan luar ruangan dan mulai bisa mengikuti instruksi yang diberikan dalam permainan dengan tepat.

Salah satu permainan luar ruangan yang bisa Anda lakukan bersama anak adalah bermain melempar bola. Ya, di usia ini, anak juga mulai bisa melempar dan menangkap bola sesuai dengan sasaran. Sebagai orangtua, Anda perlu mengajak anak aktif berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Hal ini juga bisa membantu meningkatkan perkembangan kognitif anak.
Di usia ini, keterampilan motorik halus anak juga terus berkembang. Anak jadi suka melakukan kegiatan seperti menggambar dan menulis saat berada di dalam rumah. Anda bisa menyediakan berbagai buku menggambar dan buku untuk menulis untuk mendukung perkembangan anak yang satu ini.

Perkembangan kognitif anak usia 6 tahun
Selain perkembangan fisik, anak juga mengalami perkembangan kognitif. Dalam tahapan perkembangan ini, cakupan pengetahuan yang dimiliki anak semakin luas. Anak juga semakin mampu berpikir secara logis. Oleh sebab itu, Anda sebagai orangtua perlu mendampingi anak untuk membantu anak menentukan yang salah dan yang benar dari segala informasi yang didapatkan.

Umumnya, dalam tahapan perkembangan kognitif, anak usia 6 tahun sudah bisa melakukan beberapa hal berikut:

Sudah bisa memberi tahu Anda berapa usianya.
Mampu menghitung dan memahami konsep angka.
Dapat menyampaikan apa yang dipikirkannya melalui kata-kata yang mudah dimengerti.
Paham hubungan antara sebab dan akibat.
Mulai memahami konsep waktu, sehingga bisa membedakan siang dan malam.
Mampu mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain.
Mulai bisa melakukan tugas yang diberikan di sekolah, baik sendiri maupun bersama dengan teman.
Semakin banyak bertanya mengenai hal di sekitarnya, sebab rasa penasaran anak mulai meningkat.
Dapat  membedakan kiri dan kanan.
Mampu menjelaskan suatu benda dan menjelaskan kegunaannya.
Mulai bisa membaca buku yang sesuai dengan usianya.
Mulai belajar untuk menulis.
Mengingat anak mulai peka terhadap berbagai hal yang salah maupun benar, anak juga mulai memperhatikan perilaku teman di sekitarnya. Hal ini bisa menjadi penyebab anak mulai mengoreksi perilaku teman yang dianggapnya sebagai hal yang salah. Bahkan, hal ini bisa mendorong anak untuk mengadukan perbuatan temannya kepada guru.

Dengan kondisi ini, pertengkaran yang terjadi antara anak dengan teman sebaya mulai terjadi. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena anak pada usia ini masih mudah lupa terhadap sebuah pertengkaran yang dialami dengan teman, sehingga anak cepat pula berbaikan dengan teman. Meski begitu, Anda juga perlu memberikan pengertian kepada anak dengan cara yang bijak jika hal ini terjadi pada anak Anda.

Anggap ini adalah bagian dari perkembangan anak di usia 6 tahun. Ajak anak berdiskusi mengenai mana hal yang benar dan mana yang salah. Mana hal yang boleh dilakukan, dan mana yang sebaiknya tidak dilakukan oleh anak.

Di sisi lain, meski anak mulai suka berteman daripada menyendiri, tidak menutup kemungkinan terjadi pertengkaran antar teman. Akan tetapi, ini adalah hal yang sangat wajar terjadi dan pada akhirnya akan segera berlalu.
Justru, konflik yang terjadi pada anak dengan teman sebaya bisa membantu anak membangun kemampuan sosialnya. Lama-kelamaan, anak akan memahami perbedaan dengan teman tanpa harus melibatkan pertengkaran.
Perkembangan bahasa usia 6 tahun
Mengingat usianya yang sudah menginjak 6 tahun, anak Anda sudah sewajarnya mengalami perkembangan dalam berbicara dan kemampuan bahasa. Umumnya, anak usia 6 tahun sudah bisa melakukan beberapa hal berikut:

Bisa merangkai kalimat sederhana, kurang lebih mengandung 5-7 kata.
Mampu mengikuti tiga perintah secara berurutan.
Mulai memahami bahwa ada beberapa kata yang memiliki lebih dari satu makna.
Mulai banyak membaca buku yang sesuai dengan usianya.
Mulai memiliki preferensi terhadap tontonan, bacaan, dan aktivitas lainnya.
Sudah mulai bisa mengeja dan sudah bisa menulis.
Bisa berbicara dengan jelas dalam bahasa pertamanya atau bahasa ibu.
Tips bagi orangtua untuk mendorong perkembangan anak
Sebagai orangtua, Anda perlu memberikan dukungan penuh kepada anak demi membantu proses tumbuh kembangnya. Melansir Center of Disease Control and Prevention, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua demi mendukung perkembangan anak.
Sebagai contoh, tunjukkan kasih sayang kepada anak dan apresiasi setiap pencapaiannya. Anda juga perlu memberikan rasa tanggung jawab terhadap anak di usia ini dengan mulai memintanya membantu membersihkan rumah.
Selain itu, ada pula hal lain yang bisa dilakukan oleh orangtua demi mendukung perkembangan anak, misalnya:
Tanyakan pada anak kegiatan yang dilakukan di sekolah.
Coba batasi kegiatan yang kurang bermanfaat, misalnya menonton TV, bermain komputer, atau segala kebiasaan yang melibatkan penggunaan gadget.
Bacakan anak-anak cerita dari buku bacaan, atau sebaliknya, minta anak membaca buku bacaannya untuk Anda.
Dukung anak untuk lebih percaya diri dengan memintanya untuk lebih rileks dalam mengekspresikan diri.
Tak hanya itu, tunjukkan bahwa Anda selalu ada untuk anak. Pasalnya, bagi anak usia 6 tahun, keberadaan orangtua memberikan rasa aman. Hal ini tentu mendukung proses perkembangan anak di usia 6 tahun ini. Anak bisa menjadi lebih positif dalam proses belajar maupun bermain.

Sebaliknya, saat Anda tidak benar-benar mencurahkan perhatian terhadap anak Anda, hal ini bisa berdampak buruk pada perkembangan anak usia 6 tahun. Sebagai contohnya, anak mungkin menjadi insecure atau mudah merasa tidak aman, atau menjadi anak yang tidak menurut apa kata orangtua.

Kemudian, bagaimana perkembangan anak usia 7 tahun?


Sumber: https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/perkembangan-anak-6-tahun/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=rss

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter