-->

Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

SUPERVISI AKADEMIK DAPAT PEMBIASAAN GURU MENINGKATKAN PROSES  MENGAJAR  DI SMK NEGERI 3 LHOKSEUMAWE

 ACADEMIC SUPERVISION CAN TEACHER'S DISCUSSION INCREASE TEACHING PROCESS IN SMK NEGERI 3 LHOKSEUMAWE

Oleh:
 Irwan, S. Pd, M. Si ***)
Kepala SMK Negeri 3 Lhokseumawe  
    
Abstract. Academic supervision is an attempt to increase the academic potential of teachers. The purpose of this study was to determine the development of new theories about the implementation of academic supervision for habituation and improvement of the teaching and learning process of teachers at SMK Negeri 3 Lhokseumawe. The subjects of the study were 20 vocational school teachers in Lhokseumawe consisting of 3 male teachers and 17 female teachers. Research procedures carry out plans, actions, observations and reflections. The results of the first Cycle 1 meeting changes from 5 components observed in the aspects of the syllabus 35%, RPP 30%, PROTA 25%, PROSEM 35% and KKM 35%. Cycle I of the second meeting of observations on the teaching and learning process of teachers was seen that there were teachers who did not understand the process so that the completeness value in the component selection of learning models 45%, choosing learning methods 45%, learning approach selection reached 45%, motivation 45% and learning time 45 %. Cycle II meeting 1 changes from 5 components observed in the syllabus aspect 85%, RPP 80%, PROTA 80%, PROSEM 85% and KKM 80%. Cycle II of the second meeting seemed to vary, almost all teachers understood the learning process so that the completeness value in the learning model selection component was 85%, choosing the learning method 80%, the learning approach choice reached 80%, motivation 85% and learning time 80%.
KEYWORDS: Academic and Professional Supervision of Teachers

Abstrak.  Supervisi  akademik  merupakan usaha  untuk meningkatkan potensi akademik  guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan  teori-teori baru tentang pelaksanaan supervisi akademik untuk pembiasaan dan peningkatan proses belajar mengajar guru di SMK Negeri 3 Lhokseumawe. Subjek penelitian adalah guru-guru SMK Negeri 3 Lhokseumawe berjumlah  20 orang terdiri dari  3 orang guru laki-laki  dan 17 orang guru perempuan. Prosedur penelitian melaksanakan plan, action, observation dan refleksi. Hasil penelitian Siklus I pertemuan ke 1 perubahan dari 5 komponen  yang di amati nilai pada aspek silabus 35%, RPP 30%, PROTA 25%, PROSEM 35% dan KKM 35%. Siklus I pertemuan ke 2 hasil  observasi terhadap proses  belajar mengajar   guru terlihat ada guru yang belum memahami proses  sehingga nilai ketuntasan pada komponen pemilihan model pembelajaran 45%, memilih metode pembelajaran 45%, pemilihan pendekatan pembelajaran mencapai 45%, motivasi 45% dan waktu pembelajaran 45%.   Siklus II pertemuan 1 perubahan dari 5 komponen  yang di amati nilai pada aspek silabus 85 %, RPP 80%, PROTA 80%, PROSEM 85% dan KKM 80 %. Siklus II pertemuan ke 2  terlihat bervariasi   hampir   semua guru memahami proses pembelajaran sehingga nilai ketuntasan pada komponen pemilihan model pembelajaran 85%, memilih metode pembelajaran 80%, pemilihan pendekatan pembelajaran mencapai 80%, motivasi 85% dan waktu pembelajaran 80 %.
KATA KUNCI : Supervisi Akademik Dan Profesional Guru
   

Pendahuluan
Peningkatan profesional guru melalui pelaksanaan supervisi akademik sebagai usaha mengembangkan kemampuan akademik untuk menyelesaikan permasalahan, hambatan dan kendala   dalam proses pembelajaran. Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru dikembangkan secara utuh sebagai mana telah ditetapkan dalam  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun (2007), yaitu:(1) kompetensi pedagogik, (2) kepribadian, (3) sosial, dan (4) profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam  peraturan menteri pendidikan nasional  yang  memberikan gambaran tentang  kinerja guru dalam proses pembelajaran  dan perlu dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pelaksanaan supervisi akademik merupakan pola pemberdayaan dalam  optimalisasi ke profesional   guru-guru  dan  bahagian dari salah satu tugas  kepala sekolah yang dituntut untuk mampu memperdayakan kemampuan guru secara profesional. Pengembangan kinerja guru dalam proses pembelajaran melalui supervisi akademik  memberikan dampak bantuan secara menyeluruh dalam bidang akademik yang dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional.  Pada hakikatnya guru-guru perlu bantuan dalam kesiapan mengajar, guru dituntut profesional dan mampu membaca perkembangan teknologi pendidikan.
Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah ini banyak ditemukan permasalahan guru-guru dalam proses pembelajaran yang menjadi fokus dalam penelitian tindakan sekolah ini guru-guru masih banyak  tidak dapat meningkatkan pengetahuan belajar, keterampilan belajar  dan membangun sikap belajar  siswa.  Permasalahan lainnya guru-guru belum kreatif dalam menemukan model pembelajaran, merancang perangkat pembelajaran. Guru-guru  dalam lingkungan penelitian tindakan sekolah ini masih kurang  dalam berupaya menjadi lebih kreatif guru belum terbiasa menggunakan media internet  atau dunia maya dalam menggunakan bahan ajar media pembelajaran, di sekolah telah ada media internet ini merupakan kendala dalam proses peningkatan profesional guru dalam proses pembelajaran.    Selain kendala tersebut di atas ada juga hambatan yang peneliti temukan dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah guru-guru sulit menggunakan media pembelajaran, termasuk penggunaan komputer, kemudian merancang media pembelajaran, merancang strategi pembelajaran.  Peneliti juga menemukan masih adanya guru yang belum disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas sebagai guru.
Peneliti mengamati kesipan guru-guru pada awalnya guru-guru sangat minim atau berkekurangan dalam menguasai strategi pembelajaran dan tidak memiliki kemampuan untuk mendesain pembelajaran, hanya guru mampu memberikan pelajaran dengan metode catat pelajaran sampai selesai kepada siswa, tanpa memberikan umpan balik dalam proses pembelajaran.  Peneliti  melaksanakan supervisi akademik  dengan melakukan  kunjungan kelas secara terjadwal yang merupakan solusi untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran. Untuk  menjelaskan harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu dan efesien.  Beberapa hambatan yang peneliti dapatkan diantaranya yaitu (1) kurangnya komunikasi antara pihak kepala sekolah, kepala sekolah dan teman MGMP dalam hal proses pembelajaran (2) guru masih ragu-ragu untuk mengembangkan profesional kerja dalam proses belajar mengajar, (3) kurang optimalisasi pelaksanaan supervisi akademik dalam hal  pembinaan dan penilaian  kinerja guru.  Pemberdayaan guru seharusnya membiasakan guru-guru untuk persiapan mengajar yang efeknya lebih bermakna supaya proses pembelajaran dapat terlaksana lebih sempurna. Kondisi proses pembelajaran belum dapat menuntun peserta didik untuk lebih kreatif dalam proses pembelajaran. Peneliti  dalam hal ini sebagai kepala sekolah, pelaksana supervisi akademik  memiliki posisi dan peran strategis dalam upaya peningkatan penilaian profesional  guru dalam proses pembelajaran.
Posisi strategis yang dimiliki kepala sekolah sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang supervisi akademik adalah melaksanakan perbaikan proses pembelajaran melalui  supervisi akademik dilakukan untuk memenuhi target pencapaian peningkatan belajar siswa dan mengoptimalkan pembelajaran yang kondusif sehingga proses belajar mengajar dapat meningkatkan kelulusan siswa sehingga mencapai 90%.   Peneliti  sebagai kepala sekolah berusaha untuk memberi bimbingan berkelanjutan pada guru dalam meningkatkan kinerja guru melalui pengembangan supervisi akademik sesuai dengan standar nasional pendidikan yaitu standar isi dan standar proses.
Hasil tinjauan awal terhadap kinerja dan keterampilan guru yaitu hanya 40% yang memiliki tingkat kinerja yang baik maka peneliti akan berupaya mengoptimalkan  kinerja  guru melalui supervisi  akademik yang berkelanjutan. Usaha peneliti menyusun perencanaan pengembangan kinerja guru secara optimal agar peningkatan kinerja guru  menjadi 75% secara klasikal, maka dapat diidentifikasikan permasalahan dalam penelitian tindakan sekolah ini  adalah guru-guru  masih belum  mampu dalam mendesain Strategi pembelajaran menurut karakteristik peserta didik, guru juga kurang termotivasi dalam merancang perangkat pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, Kurangnya pembinaan dalam penyusunan perangkat pembelajaran menurut karakter daerah masing-masing. Semangat belajar mengajar guru kurang baik sehingga input hasil pembelajaran peserta didik masih belum mencapai nilai yang optimal. Pemecahan masalah dalam penelitian tindakan sekolah  ini adalah peneliti harus mampu mengembangkan motivasi kinerja guru untuk memberikan bantuan menyelesaikan kebutuhan guru, baik secara per-orangan maupun kelompok tindakan dalam upaya memberikan bantuan dalam menyusun perangkat pembelajaran dan juga dalam menguasai teknik mengajar di dalam kelas. Kegiatan ini merupakan pemecahan permasalahan bagi guru dalam proses belajar mengajar pada hakikatnya guru-guru memiliki ke profesional yang tangguh dan mampu memberikan pembelajaran yang efektif dan bermakna.   Rumusan  masalah penelitian tindakan sekolah ini adalah apakah  membiasakan  pelaksanaan supervisi akademik di sekolah dapat meningkatkan proses pembelajaran guru-guru di SMK Negeri 3 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2019/2020.Secara umum untuk mengetahui teori-teori baru tentang pembiasaan pelaksanaan supervisi akademik dalam peningkatan proses belajar mengajar guru di SMK Negeri 3 Lhokseumawe Tahun Pelajaran 2019/2020..

Related Posts

There is no other posts in this category.

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter